MENJAWAB TUDUHAN MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
(bagian 1)
Oleh :
Abu Salma al-Atsari
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبّ العَالَمِين، وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلى سَيِّدِ المُرْسَلِين _ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ _، وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين، وَلا عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِين، وَالعَاقِبَةُ لِلمُتَّقِين. أَمَّا بَعْد:
Oleh :
Abu Salma al-Atsari
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبّ العَالَمِين، وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلى سَيِّدِ المُرْسَلِين _ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ _، وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين، وَلا عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِين، وَالعَاقِبَةُ لِلمُتَّقِين. أَمَّا بَعْد:
Pada hari Ahad, 1 Oktober 2006, seorang al-Akh yang bernama Hafizh Abdurrahman wafaqohullahu wa iyaya ila sabilil haq mengirim email kepada saya yang menjelaskan ada beberapa syubhat dan tuduhan terhadap dakwah salafiyah dari beberapa oknum atau fihak yang ‘tidak suka’ ataupun ‘tidak faham’ dengan dakwah salafiyah. Tuduhan-tuduhan tersebut terangkum dalam poin-poin di bawah ini, dan setelah itu insya Alloh akan saya tanggapi sesuai dengan kemampuan yang saya miliki :
- Pada Bedah buku “SIAPA TERORIS? SIAPA KHAWARIJ?”, Ahad, 3 September 2006, di Widyaloka Convention Hall Universitas Brawijaya, Malang. Abduh Zulfikar Akaha, Lc mengatakan bahwa pemakaian kata 'ana salafiy' adalah muhdats (sesuatu yang baru). Tidak ada satu ulama pun, terutama sebelum Ibnu Taimiyah, yang menisbatkan dirinya pada salafiy. Bahkan Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab pun tidak pernah menyebut dirinya sebagai 'as-salafiy'. Dalam kitab-kitab mu'jam atau kamus-kamus Arab, seperti; Mukhtar Ash-Shihah, Lisan al-'Arab, al-Qamus al-Muhith, dan al-Munjid; pun tidak ada disebutkan kata 'as-salafiy'.